Jumat, 24 Desember 2010

PENGERTIAN INSTRUMEN SITER YANG TERDAPAT DI GAMELAN JAWA

Jawa adalah nama sebuah pulau di Indonesia. Pulau ini merupakan pulau terbanyak penduduknya, pulau terpadat penduduknya, dan pulau ketigabelas terbesar di dunia ini. Luas pulau ini 138.793,6 km2 dengan penduduk sekitar 124 juta jiwa (kepadatan 979 jiwa per km2). Penduduk Pulau Jawa sebagian besar adalah suku Jawa. Secara administratif pulau Jawa dibagi menjadi enam Daerah Tingkat I:
• Daerah Khusus Ibukota Jakarta
• Provinsi Banten
• Provinsi Jawa Barat
• Provinsi Jawa Tengah
• Provinsi Jawa Timur
• Daerah Istimewa Yogyakarta
Pulau ini merupakan bagian dari gugusan kepulauan Jawa Besar dan paparan, yang pada masa sebelum es mencair merupakan ujung tenggara benua Asia
Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya atau alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa gamel yang berarti memukul/menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda. Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok di Indonesia dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ensembel. Di Bali dan Lombok saat ini, dan di Jawa lewat abad ke-18, istilah gong lebih dianggap sinonim dengan gamelan.


Pengertian siter di gamelan Jawa
Siter yang selama ini kita kenal didalam instrumen gamelan Jawa untuk dibunyikan atapun dalam musik-musik komposisi yang fungsinya mengiringi gendhing-gendhing, yang cara memainkannya terdapat pada jari untuk memetik di sebuah siter itu tersebut, siterpun juga terdapat laras/nada yang berbeda yaitu antara pelog dan slendro, namun bagian antara pelog dan slendro itu berada di satu tempat bagiannya diantaranya bawah dan atas jadi jenis siter gamelan jawa ini ada bagiannya yaitu bawah dan atas.
Siter ataupun Celempung adalah alat musik petik di dalam gamelan Jawa. Ada hubungannya juga dengan kecapi di gamelan Sunda.
Siter dan celempung masing-masing memiliki 11 dan 13 pasang senar, direntang kedua sisinya di antara kotak resonator. Ciri khasnya satu senar disetel nada pelog dan senar lainnya dengan nada slendro. Umumnya siter memiliki panjang sekitar 30 cm dan dimasukkan dalam sebuah kotak ketika dimainkan, sedangkan celempung panjangnya kira-kira 90 cm dan memiliki empat kaki, serta disetel satu oktaf di bawah siter. Siter dan celempung dimainkan sebagai salah satu dari alat musik yang dimainkan bersama (panerusan), sebagai instrumen yang memainkan cengkok (pola melodik berdasarkan balungan). Baik siter maupun celempung dimainkan dengan kecepatan yang sama dengan instrumen gambang (temponya cepat).
Nama "siter" berasal dari Bahasa Belanda "citer", yang juga berhubungan dengan Bahasa Inggris "zither". "Celempung" berkaitan dengan bentuk musikal Sunda celempungan.
Senar siter dimainkan dengan ibu jari, sedangkan jari lain digunakan untuk menahan getaran ketika senar lain dipetik, ini biasanya merupakan ciri khas instrumen gamelan. Jari kedua tangan digunakan untuk menahan, dengan jari tangan kanan berada di bawah senar sedangkan jari tangan kiri berada di atas senar. Siter dan celempung dengan berbagai ukuran adalah instrumen khas Gamelan Siteran, meskipun juga dipakai dalam berbagai jenis gamelan lain. Dari jenis nada/laras antara pelog dan slendro itu terdapat perbedaan sendiri-sendiri yaitu di antaranya:
Pelog adalah satu dari dua skala (tangga nada) yang esensial dipakai dalam musik gamelan asli dari Bali dan Jawa di Indonesia. Skala lainnya adalah slendro. Skala pelog dapat dibuat dengan cara merangkaikan interval sempurna keempat dengan interval yang cukup lebar, sekitar 515 sampai 535 sen. Interval ini berada pada jarak yang ekstrim yang dapat didengar sebagai interval keempat.
Skala pelog yang penuh terdiri dari tujuh nada yang berbeda (suatu tumpukan dari 6 buah interval keempat), tetapi biasanya suatu komposisi akan ditulis dalam 5 nada. Ketujuh nada dalam skala pelog disebut "barang", "dada", "nem", "gulu", "lima", "bem", dan "pelog".
Nada dalam skala dengan dua interval yang berbeda, dilambangkan dengan L dan S, adalah: gulu-S-dada-L-pelog-S-lima-S-nem-S-barang-L-bem-S-gulu. Dalam hal ini, S adalah sekitar 110-150 sen dan L adalah sekitar 250-300 sen.
Sléndro atau kadangkala dieja sebagai saléndro adalah satu di antara dua skala dari gamelan musik. Skala ini lebih mudah untuk mengerti daripada pelog, skala yang lain, karena adalah secara mendasar hanya lima nada dekat yang berjarak hampir sama dalam satu oktaf.
Oleh karena itu mempunyai interval sempurna keempat yang lebih sempit, sekitar 480 sen, berbeda dengan interval pelog yang lebih lebar.
Tangga nada slendro biasa disebut dengan
• 1 - siji - ji
• 2 - loro - ro
• 3 - telu - lu
• 5 - lima - ma
• 6 - enem - nem
Kemudian bentuk dari siter merupakan kotak resonansi dengan bidang rata yang sejajar. Serupa dengan kacapi, lubangnya ditempatkan pada bagian bawah. Sisi bagian atas dan bawahnya membentuk trapesium.
Untuk jenis siter ini, tiap dawai diikatkan pada suatu sekrup kecil pada sisi kanan atas kotak. Mereka dapat ditala dalam berbagai sistem: pelog, sorog/madenda, atau salendro.
Penalaran notasi
Seorang pengrawit biasanya sudah mempunyai penalaran yang peka akan nada-nada pada laras` gamelan Jawa. Misalnya untuk menggarap sebuah gendhing berlaras` pelog atau slendro, ia dengan cepat akan dapat memainkan sebuah instrumen gamelan tanpa adanya titik nada seperti siter.


referensi
Koentjaraningrat. KEBUDAYAAN JAWA. Jakarta: balai pustaka.1994.

1 komentar:

  1. Borgata Hotel Casino & Spa - JT Hub
    Get 거제 출장마사지 Directions 의왕 출장마사지 · Booking Address 거제 출장안마 · Casino · Hotel 안동 출장샵 Information · Amenities · Restaurants · 김천 출장샵 Casino · More Information · Map. Borgata Hotel Casino & Spa

    BalasHapus